loading...
loading...

Merencanakan dan menetukan dimensi tangga beton

Proses bergerak naik-turun melaui tangga termasuk kegiatan yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Oleh sebab itu, patuhilah aturan dan demensi yang sudah ditentukan dalam membuat tangga. Demensi standar tangga untuk orang indonesia dapat anda lihat pada gambar di samping. Jadi apapun wujud desain tangga yang anda sukai, pastikan dimensinya berada di wilayah aman. Sebab jika tidak, tangga justru akan membahayakan keselamatan anda. Contoh material tangga : pijakan tangga : multipleks 24mm, lapisan atasnya parket laminate. Penyangga anak tangga : besi siku 30mm x 30mm x 3mm. Balustrade : pipa besi hollow 5mm x 5mm dan kawat sling galvanis. Bingkai kayu anak  tangga : kayu uk 1cm x 4cm Untuk merencanakan tangga di ruang tangga dengan lebar ruang yang terbatas bisa dilakukan dengan cara mengubah tangga menjadi tangga spiral atau tangga berbalik (returned stair) agar kenyamanan tetap terjaga. Yang harus diperhatikan jangan sampai tangga kita menutupi atau melintasi pintu yang ada dibawahnya. Untuk bahan tangga, pilihan tergantung pada selera. Jika ingin yang permanen bisa digunakan beton, tapi jika ada kemungkinan perubahan layout ruang disarankan untuk menggunakan bahan kayu atau besi sebagai pilihan yang fleksibel. Dibawah tangga dapat pula digunakan sebagai tempat penyimpanan barang, sehingga ruang uang terbuang menjadi lebih bermanfaat. Tanjakan atau injakan perlu memenuhi syarat dimensi tertentu. Ketinggian yang normal adalah antara 15-18cm. Lebar injakan yang baik itu 28-32cm. Kaki dapat menapak penuh. Hal ini secara tidak langsung juga mendefinisikan kemiringanya, antara 25-33°. Sebenarnya tangga lebih landai tidak apa-apa, tetapi akan terasa tidak nyaman saja. Yang perlu kita hindari adalah keadaan tidak aman, yaitu kemiringan yang lebih curam, tidak enak dan berbahaya, terutama ketika kita menuruni tangga itu. Pada denah tangga bisa berbentuk L, U atau tangga putar. Baik juga dipikirkan keberadaan railing yang tingginya adalah setinggi siku. Di area publik di negara maju, ada railing tangga yang lebih rendah untuk anak kecil. Selain rasa keindahan, harus dipikirkan juga fungsi dan keamanan tangga. Logikanya, lebar tangga minimal adalah selebar bahu orang dewasa, sekitar 60cm. Kalau memungkinkan orang berpas-pasan, maka lebar tangga menjadi 120cm. Lebih dari 10 injakan tangga perlu bordes yang lebarnya sama dengan lebar tangga. Lebih nyaman apabila panjang bordes minimal selebar tangga. Bordes adalah memiliki fungsi sebagai tempat peristirahatan sementara atau bisa disebut ruang transisi saat naik dan turun tangga. Jadi, dikala anda merasa lelah menaiki dan menuruni tangga, anda dapat menggunakan ruang dengan standar ukuran minimal 0,9mx 0,9m ini untuk beristirahat sejenak. Lalu anda dapat melanjutkan lagi tujuan anda tercapai yaitu naik atau turun. Untuk peletakanya, standar bordes berada di tengah-tengah tangga, baik itu untuk tangga berbentuk lurus atau I, U, atau L. Tetapi, ada beberapa kasus yang membuat bordes diletakan di seperempat perjalanan awal atau akhir menaiki tangga. Biasanya untuk kasus ini terjadi di tangga berbentuk L, di mana karena faktor efesiensi ruangan membuat posisi bordes tidak.di tengah. Tetapi itu tidak menjadi masalah, asal jumlah anak tangga tidak lebih dari 17, sesuai dengan standar kenyamanan orang berpijak di anak tangga. Melihat fungsi peletakanya yang sangat strategis di tangga, ada potensi untuk memaksimalkan keberadaan bordes. Anda dapat menambah berbagai elemen yang dapat mempercantik dan mempermanis tampilan bordes. Bahkan, penambahan elemen ini dapat mendukung aktivitas anda dan membuat fungsi bordes semakin maksimal. Untuk anggota keluargapenyandang cacat berkursi roda, tangga tidak aksesibel. Tangga perlu diganti dengan ramp dengan kemiringan 1: 12, dengan panjang maksimal 3 meter dan lebar bersih minimal 1 meter. Menghitung luasan pondasi RANCANGAN TANGGGA DARI BETON Fungsi Fungsi pokok : menghubungkan dua ruang kegiatan pada dua lantai yang berbeda ketinggianya Fungsi estetika : menambah nilai estetika ruang kegiatan (sebagai elemen estetika). Macam tangga Perbedaan macam tangga didasarkan pada perbedaan peruntukan, struktur, sifat penggunaan dan bergerak tidaknya tangga. a. Bardasarkan peruntukan, macam tangga dibedakan :
  1. Tangga untuk manusia (selanjutnya disebut tangga manusia) digunakan untuk melayanani sirkulasi manusia dari lantai kelantai
  2. Tangga untuk barang (selanutnya disebut tangga barang) digunakan untuk pengangkutan barang menggunakan alat berbeda atau tanpa alat beroda.
  3. Tangga untuk kendaraan (selanjutnya disebut tangga kendaraan) digunakan untuk lewat kendaraan menuju dan dari tempat parkir yang terletak di lantai tingkat.
b. Berdasarkan struktur dapat dibedakan macam tangga :
  • Tangga yang strukturnya berdiri sendiri. Tangga ini mempunyai struktur yang lepas dari struktur utama bangunan.
  • Tangga yang tertumpu seluruhnya pada struktur utama bangunan. Beban tangga seluruhnya disalurkan ke struktur utama.
c. Berdasarkan sifat penggunaan dibedakan macam tangga :
  • Tangga umum. Digumnakan ditempatkan di ruang-ruang umum dalam satu bangunan (misal : hall)
  • Tangga khusus. Sesuai dengan namanya (khusus) hanya orang-orang tertentu saja yang mungkin menggunakan tangga ini, diatur dengan peletakan yang tidak dapat (sukar) dijangkau oleh umum. Karena tuntutan peraturan, pegawai hotel pada tingkatan bawah (misalnya) tidak boleh menggunakan tangga umum, oleh karenanya erlu siadakan tangga khusus untuk karyawan atau oleh karena tuntutan privacy seorang manager butuh tangga khusus.
  • Tangga darurat. Diadakan untuk keperluan -keperluan darurat, misalnya terjadi kebakaran dalam gedung. Tangga darurat yang kemudian dinamakan tangga kebakaran digunakan untuk evakuasi penyelamatan manusia jika gedung terbakar. Pada bangunan-bangunan umum atau bangunan dimana banyak manusia melakukan kegiatan dibutuhkan tangga kebakaran (mall, apartemen/flat, pasar, kantor)
d. Berdasarkan bergerak atau tidak, tangga dibedakan :
  • Tangga biasa
  • Tangga berjalan (eskalator)
UNSUR-UNSUR TANGGA BETON Sebuah tangga beton yang lengkap mempunyai unsur-unsur sebagai berikut : 1. Elemen/komponen struktur diatas permukaan tanah Dapat berupa balok , kolom, kabel penggantung, plat atau slab. 2. Elemen/komponen struktur dibawah permukaan tanah Elemen atau komponen struktur dibawah permukaan tanah atau yang biasa disebut sub struktur dapat berwujud balok, pondasi staal dengan balok, kolom dan pondasi, atau slab dengan pondasi. 3. Anak tangga Anak tangga atau trap terdiri dari dua bagian :
  • Bagian horizontal (mendatar) merupakan tempat berpijak bagi pengguna tangga, biasanya disebut dengan aantrede (Bid : langkah datar).
  • Bagian vertikal (tegak) disebut optrede (Bid : langkah naik). Bagian optede ini ada yang tertutup (ditutup) bidan ada yang yang terbuka. Optrede yang tertutup biasanya digunakan jika ruang dibawah tangga merupakan ruang kegiatan aktif. Optrede dapat juga dikatakan sebagai jarak vertikal trap atau jarak vertikal aantede.
4. Lenning Lenning adalah pagar yang dipasang disepanjang sisi -sisi kanan dan kiri tangga. Lenning dapat dibuat dari beton atau bahan yang lain (kayu, baja, alumunium, fibre glass). PERSYARATAN UNTUK TANGGA Persyaratan fungsional Sehubungan dengan fungsi pokok tangga, pada dasarnya persyaratan tangga secara umum adalah sama untuk setiap macam tangga, yaitu jika digunakan :
  • Mudah
  • Tidak memlelahkan (tangga manusia). Tidak banyak membutuhkan tenaga (tangga barang, tangga kendaraan)
  • Aman (safe)
  • Kapasitas terpenuhi
  • Tangga berjalan merupakan tangga yang menjawab tuntutan persyaratan "mudah dan tidak melelahkan). Untuk tangga darurat (tangga kebakaran) persyaratan umum itu perlu dilengkapi dengan persyaratan khusus antara lain :
  • Mudah dilihat. Kemudahan melihat keberadaan tangga memudahkan orang untuk tahu kemana orang harus lari menyelamatkan diri jika terjadi kebakaran didalam bangunan.
  • Mudah. kemudahan mencapai tangga kebakaran akan mempercepat orang lari menyelamatkan diri,
  • Aman dari api. Ruang tangga kebakaran jika diisolasi dari menjalarnya api akan membuat tangga aman dari api.
  • Mudah bebas dari asap. Asap yang ditimbulkan oleh api kebakaran dapat membuat orang kehabisan udara untuk bernafas. Asap yang masuk kedalam ruang tangga kebakaran harus dimungkinkan untuk dapat cepat dikeluarkan hingga oksigen tetap terpenuhi didalam ruang tangga.
Persyaratan sruktural Persyaratan struktural untuk tangga : tangga harus stabil. Stabil bagi bagi tangga artinya : tidak berubah bentuk, tidak bergoyang, tidak ambruk Persyaratan arsitektural
  • Penempatan tangga harus memungkinkan tangga dapat dijangkau dari semua ruang dalam bangunan 
  • Penempatan tidak menggangu kelancaran arus sirkulasi (orang, barang, kendaraan) dalam ruang.
  • Penampilan tidak menggangu estetika ruang/bangunan.
PEMENUHAN PERSYARATAN FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL UNTUK TANGGA MANUSIA BUKAN TANGGA KEBAKARAN Agar persyaratan untuk tangga dapat terpenuhi dengan baik, tangga perlu dirancang dengan keadaan yang sesuai dengan tuntutan persyaratan itu. 1. Agar mudah digunakan tangga harus mempunyai trap (antrede dan optrede) dengan ukuran standar 2. Agar tidak melelahkan jika digunakan keadaan tangga :
  • Jumlah trap jangan terlalu banyak (kalau memngkinkan tidak lebih dari 22 optrade). Jumlah trap antara lain ditentukan oleh jarak antar lantai yang dihubungkan oleh tangga. Makin besar jarak lantai, makin besar pula jumlah trap (anak tangga).
  • Jarak antara trap (aantrede) jangan terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Jarak aantrede sama dengan ukuran optrede, apabila terlalu besar ukuran jarak ini otot kaki akan berat untuk mengankat seluruh bobot tubuh menaiki tangga. Sebaliknya jika ukuran jarak aantrede itu terlalu kecil, langkah menaiki tangga bisa menjadi cepat atau jumlah langkah menjadi bertambah banyak hal ini dapat juga menjadikan cepat lelah. Jarak aantrede berkisar antara 15cm sampai dengan 20cm untuk orang baratyang tubuhnya rata-rata besar angka maksimum ukuran optrade itu bisa sampai 22,5 cm (Data Neufert Arsitek Data). Umumnya kebanyakan digunakan ukuran 17cm-19cm.
  • Dimungkinkan penggunaan bordes. Fungsi bordes sebiah tangga adalah memberi tempat istirahat sejenak kepada pengguna tangga terutama waktu menaiki tangga sehingga tidak kelelahan. Pada bordes pengguna tangga dapat menghela nafas dan mengistirahatkan/mengendorkan otot kaki, Posisi pemasangan bordes yang terbaik adalah ditengah-tengah antara dua lantai yang dihubungkan oleh tangga itu. Lebar bordes seharusnya sama dengan lebar tangga karena daya tampungnya harus sama.
  • Sudut kemiringan tangga tidak boleh terlalu besar. Tangga dengan sudut kemiringan yang terlalu besar akan cepat membuat pengguna tangga terengah-engah, karena dibutuhkan tenaga yang cukup besar oleh kaki untuk mengangkat berat tubuh naik menaiki tangga. Tangga manusia dapat dibuat dengan sudut kemiringan besarnya antara 15 derajat sampai dengan 45 derajat. Apabila ruang yang tersedia memungkinkan sudut kemiringan tangga jangan dibuat lebih dari 30 derajat.
Keamanan penggunaan tangga Keamanan menggunakan tangga dapat dipenuhi oleh : posisi dan ukuran lebar aantrede, posisi dan ukuran optrede dan keberadaan lenning. Rumus tangga untuk menentukan dimensi tangga yang nyaman :
Rumus tangga : 2t + p = 60 - 65 cm
Keterangan : t = optrede, yang sering digunakan adalah 17-19 cm p = aantrede, yang sering digunakan 28-30 cm Tinggi railing yang sering digunakan 80-90 cm Kemiringan tangga maksimal 38 derajat Anak tangga mencapai maksimal 12 menggunakan bordes a. Posisi dan ukuran lebar aantrede Posisi aantrede sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan air, tapi dibuat agak miring, sisi belakang lebih rendah daripada sisi depan, dengan selisih ketinggian kurang lebih 0,5 cm. Dengan posisi miring dimaksudkan agar orang yang sedang menuruni tangga tidak mudah terpeleset yang dapat membuatnya jatuh di tangga. Ukuran lebar minimum bidang optrede adalah 20 cm, Apabila dalam keadaan terpaksa (misal ruang tanggaterlalu sempit) supaya dumungkinkan lebar bidang aantrde tidak kurang dari 25 cm (ukuran lebar minimum ideal). Biasanya orang menggunakan ukuran lebar 28cm-30cm. b. Posisi dan ukuran optrede Pada tangga dengan optrede yangmenggunakan bidang penutup, sebaiknya bidang penutup iyu tidak dibuat/dipasang benabesar mer-benar vertikal, tapi dibuat agak condong. Sisi bawah ditarik agak kebelakang kira-kira 2 cm jadi proyeksi garis sisi depan aantrede tidak segaris dengan garis sisi bawah optrede. Bidang optrede yang dibuat condong ini dimaksudkan supaya orang yang sedang menuruni tangga tumit nya tudak teratuk bidang optrede. Tumit yang terantuk dengan keras pada optrede dapat membuat telapak kaki terpental kedepan dan dapat membuat orang salah injak, terperosok dan jatuh. ukuran optrede yang terlalu besar membuat otot kaki salah satu kaki terlalu berat mendukung seluruh beban tubuh sementara salah satu kaki lainya melangkah turun. jika kebetulan otot lemah atau ada gangguan kondisi otot kaki itu, kaki bisa tiba-tiba melemah dan kaki tidak mampu mendukung beban tubuh, dan orang bisa jatuh di tangga. Ukuran optrede antara 15cm - 20cm yang sering digunakan adalah 17cm - 19cm.
Keberadaan lenning/handrail/balustrade Keberadaan lenning pada sebuah tangga penting karena fungsi-fungsi yang bisa dipenuhi.
  1. Fungsi praktis : lenning dapat dijadikan tempat berpegangan jika orang sedang menuruni atau menaiki tangga. Pada waktu orang sedang menuruni tangga lenning dapat dijadikan tempat bertelekan agar tidak jatuh. Lenning dapat berfungsi sebagai pagar pengaman untuk menjaga agar orang tidak jatuh kearah samping tangga.
  2. Fungsi arsitektural : Lenning sering dan hampir selalu didesain sebagai elemen estetika.
  3. Fungsi struktural Tidak jarang pada rancangan tangga lenning digunakan sebagai komponen struktur tangga
Ukuran tinggi lenning yang memenuhi syarat adalah 80cm -100cm
Kapasitas tangga Kapasitas tangga adalah kemampuan tangga mengalirkan arus manusia dalam satu satuan waktu. Satuan waktu yang digunakan biasanya menit. Misalnya kapasitas tangga 100 orang/menit, artinya tangga itu dalam satu menit dalam dilewati/mengalirkan sebanyak 100 orang. Perhitungan kapasitas tangga biasanya diterapkan pada perancangan tangga bangunan umum, terutama bangunan umum yang pada satu saat terjadi penggunaan tangga secara tiba-tiba oleh banyak orang. Gedung macam itu misalnya gedung bioskop, kantor atau pasar. Kapasitas tangga ditentukan oleh lebar dan panjang tangga. Makin lebar tangga, makin besar kapasitasnya, makin pendek tangga makin besar kapasitasnya. Pada bangunan rumah tinggal, rancangan tangga dipengaruhi oleh kelas rumah. Untuk rumah mewah biasanya arsitek atau pemilik rumah sangat ingin menonjolkan keberadaan tangga. Lebar tangga ditentukan berdasarkan pertimbangan estetika dan bukan pada kebutuhan minimum. Berbeda dengan rumah tinggal kelas sederhana yang penentuan ukuran komponen bangunan lebih didasarkan pada kebutuhan fungsional minimum. Secara sederhana lebar tangga ditentukan dengan menggunakan modul sebesar 60 cm yaitu sama dengan standar ukuran lebar manusia. Pada bangunan rumah tinggal, ukuran 60cm ini merupakan ukuran lebar (bersih) minimum tangga. Dan ukuran minimum idealnya adalah 80cm. Ukuran ini diestimasi berdasrkan asumsi : suatu saat akan terjadi dua orang berpaspasan di tangga.  Pada bangunan umum biasanya ukuran minimum lebar tangga umum yang digunakan adalah 1,2m dan ukuran minimum idealnya adalah 1,5m. Ukuran 1,5m ini diestimasikan mampu digunakan oleh dua orang berpas-pasan pada saat orang-orang itu berjalan sambil membawa tas atau koper. VARIASI TANGGA BETON Variasi bentuk
  • Lurus tanpa border
  • Lurus dengan border
  • Berbelok arah tanpa bordes
  • Berbelok arah dengan bordes
  • Berbalik arah tanpa bordes
  • Berbalik arah dengan bordes
  • Tangga melingkar
Variasi struktur
  • Beton dan kabel
  • Plat beton dan balok
  • Kolom dan plat beton
  • Slab beton
Tangga dari slab beton
Tangga yang terbuat dari slab beton yang lengkap unsur-unsurnya terdiri dari unsur-unsur sebagai :
a. Badan tangga
Badan tangga yang terbuat dari beton bertulang (Campuran 1pc : 2ps : 3kr) merupakan komponen utaman tangga. Badan ini bisa terdiri ari slab saja atau gabungan antara slab dengan balok. Badan tangga yang terbuat dari slab saja biasanya mempunyai lebar terbatas jika dipertimbangkan terhadap efesiensi penggunaan volume beton. Pertimbangan yang mendasari penggunaan volume beton adalah tebal beton yang berbanding lurus dengan lebar slab. Makin lebar slab makin tebal slab itu
.
Badan tangga yang hanya terbuat dari slab biasanya dibuat tidak lebih lebar dari 2m. Dengan lebar 2m tebal slab yang dibutuhkan antara 15cm sampai 20cm. Makin tebal slab makin besar bobot sendiri dan demensi makin besar, sedang karena bobot sendiri besar, pondasi pendukung tangga dimensinya harus besar pula.
Untuk badan tangga yang lebarnya lebih dari 2m biasanya digunakan gabungan antara slab dan balik. Pada struktur gabungan ini tebal slab dapat dibuat minimum (12cm)
b. Anak tangga
Keberadaan anak tangga (trap) membedakan antara tangga manusia dengan tangga kendaraan atau tangga barang yang pengangkutan barangnya menggunakan alat berroda. Sebagaimana dikatakan didepan, anak tangga terdiri dari dua bagian yaitu optrede dan antrede. Mengenai ukuran dan posisi keduanya tak akan disinggung lagi disini.
Membentuk trap anak tangga dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama yaitu dengan cor beton yang dikerjakan bersamaan dengan pengecoran slab badan tangga yang kedua adalah dengan membuatnya dari pasangan batu bata. Perekat yang digunakan untuk pasangan bata ini 1pc : 4ps atau 1pc : 5ps.
1. Pembuatan trap dengan cor beton
2. Pembuatan trap dengan pasangan bata
c. Lenning/handrail/balustrade
Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk lenning adalah besi (bulat, kotak, profil) dicat atau divernekel (verchroom) atau stainless steel. Rangka besi dengan jeruji atau panil besi, kayu, atau fibre glass. Bahan lainya adalah rangka alumunium dengan panil alumunium, fibre glass, atau kayu juga rangka kayu dengan jeruji atau panil kayu. Selain itu untuk lenning dapat juga dibuat dari beton bertulang. Lenning dari beton bertulang biasanya juga difungsikan sebagai struktur utama tangga. Tinggi lenning adalah 80-90 cm diukur dari permukaan (lantai, aantrede).
Unsur pokok dari lenning adalah palang atas dan kolom pendukung palang itu. Palang atas berfungsi sebagai tempat berpegangan dan penahan tubuh orang yang aan atuh kesamping tangga kolom berfungsi mendukung palang dan menahan palang tetap pada posisinya. kolom biasanya ditanam ujung bawahnya pada badan tangga atau bidang aantrede. Pada waktu mengecor aantrede atau badan tangga, tempat dimana tiang lenning berada dibiarkan tidak dicor dibiarkan tetap berlubang. Lenning ditanam ke lubang dengan mengecor lubang tiang lenning di bagian itu dilengkapi dengan anker. banyak cara untuk menghubungkan tiang lenning ke tangga.
d. Sub struktur
Sub struktur adalah bagian struktur yang ada dibawah permukaan tanah. Model sub struktur untuk tangga slab beton bisa : footplate, kombinasi balok dengan staal batu belah, staal beton, atau balok beton yang tertumpu pada kolom struktur utama.
VARIASI STRUKTUR
a. Slab beton
  • Tangga ditumpukan pada tiga tumpuan dengan sub struktur berupa pondasi footplate
  • Tangga ditumpakan pada tiga tumpuan dengan sub struktur berupa balok dan pondasi staal batu belah
  • Tangga ditumpukan pada dua tumpuan dengan model pondasi footplate. Tangga melayang
  • Tangga ditumpukan pada tiga tumpuan, bordes model kantilever, sub struktur berupa footplate.
  • Tangga melingkar dengan model pondasi footplate

b. Slab dan balok

Related : Merencanakan dan menetukan dimensi tangga beton

0 Komentar untuk "Merencanakan dan menetukan dimensi tangga beton"