loading...
loading...

Perbaikan & Perkuatan Rumah Tahan Gempa

Indonesia adalah negara rawan gempa banyak bangunan tembokan yang sederhana rusak atau roboh pada saat terjadi gempa. Bangunan tembokan sederhana adalah bangunan yang dibangun tanpa keakhlian arsitek atau insinyur seperti rumah rakyat, puskesmas, sekolah satu lantai dan lain-lain. Bangunan sederhana biasanya menggunakan tukang setempat dan menggunakan bahan bangunan yang di dapat disekitar lokasi pembangunan. Ada dua jenis bangunan tembokan sederhana yaitu 
  1. Bangunan tanpa perkuatan kolom praktis dan balok ring
  2. Bangunan tembokan perkuatan dengan bingkai beton bertulang berupa balok pondasi, kolom praktis dan balok ring. 
Dinding pada kedua jenis bangunan tembokan sederhana ini merupakan dinding pemikul beban. Dari hasil pengamatan di masa lalu berikut ini tipe-tipe kerusakan pada bangunan tembokan sederhana akibat gempa :
1. Genteng melorot
2. Dinding berpisah pada pertemuan dua dinding
3. Kehancuran pada pojok-pojok dinding baru
4. Dinding retak disudut-sudut bukaan
5. Dinding retak diagonal
6. Dinding roboh
7. Kegagalan sambungan balok kolom
8. Bangunan roboh
Kali ini akan dbahas panduan dasar cara-cara perbaikan dan perkuatan bangunan tembokan sederhana baik yang belum rusak maupun yang sudah rusak akibat gempa
Panduan perkuatan bangunan tembokan sederhana
Beberapa perbaikan atau perkuatan rumah sederhana yangperlu dilakukan baik sebelum maupun setelah terjadi gempa adalah sebagai berikut :
1. Dinding yang retak dengan celah kurang dari 5mm harus diperbaiki dengan mengisi celah retak dengan air semen dengan perbandingan 1 semen dan 2 air.
2. Dinding retak dengan celah lebih dari 5mm plesteran disekitar retak harus di kupas terlebih dahulu selebar 50mm lalu celah diisi dengan adukan 1 semen : 3 pasir tambah air secukupnya dan aduk hingga rata,
Untuk bangunan rumah yang belum memiliki perkuatan beton salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menambah perkuatan adalah 
1. Dengan cara  menambahkan kolom praktis dan balok ring.
  • Kolom dibuat pada ujung ujung dinding atau pertemuan dinding. 
  • Dinding lebih dari 6 m maka perlu ditambahkan kolom antara ditengah-tengah dinding. 
  • Pertama pasang penunjang kuda-kuda dari bambu atau kayu bulat dengan diameter 8-10mm. 
  • Bobok dinding lebih kurang 20 cm disudut pertemuan pasangan dinding bata untuk pembuatan kolom beton bertulang.
  • Pasang 4 buah tulangan balok diameter 10 mm dengan sengkang minimum berdiameter 8 mm dengan jarak 150mm.
  • Lalu cor balok dan kolom secara sekaligus atau bertahap.
  • Gerigi pada pasangan bata diisi beton
2. Cara lain adalah dengan membalut dinding dengan kawat anyam 
Bagian yang perku dibalut adalah sudut-sudut pertemuan dinding, serta bagian atas dan bawah dinding yang akan berfungsi seperti bingkai dinding tersebut.
Prinsip-prinsip perbaikan (retrofit)
Ada tiga cara :
1. Pebaikan
Contohnya setelah terjadi gempa bumi jendela copot dan kacanya pecah.
2. Restorasi
Contohnya ada dinding yang retak kita tambal dulu supaya dikembalikan kekuatanya seperti semula
3. Perkuatan
Setelah perbaikan selesai semua elemen-elemen struktur kalau perlu kita perkuat 
Retrofit itu ada dua :
  1. Bangunan atau rumah yang belum rusak, tapi di daerah-daerah tertentu dan belum direncanakan terhadap gempa bumi, itu harus diperkuat kalau ternyata tidak kuat 
  2. Setelah bangunan atau rumah rusak diguncang gempa harus diperbaiki, restorasi dan kalau perlu diperkuat jiga
Pertimbangan biaya yang diperlukan untuk melakukan retrofit
Biaya yang dikeluarkan untuk retrofit sebisa mungkin 15% dari biaya membangun bangunan baru. Lebih daripada itu sebaiknya dipertimbangkan kembali karena terlalu mahal. 
Rumah contoh yang akan diretrofit
Rumah yang akan dijadukan contoh adalah sebuar rumah bangunan belanda yang masih bisa dilakukan retrofit. Pada jaman penjajahan belanda, belanda memang tidak pernah memperkenalkan bangunan tahan gempa karena di belanda gempa jarang terjadi namun, banyak bangunan belanda masih tetap kokoh berdiri walaupun tanpa kolom praktis atau perkuatan karena kedisiplinan dalam membuat adukan maupun tahap pembangunan.
Ada dua cara dibalut dengan kawat anyam dan dipasang kolom praktis dan balok praktis. 
Namun kali ini yang akan digunakan untuk contoh perbaikan rumah adalah dibalut dengan kawat anyam karena  cara ini lebih sederhana dan cepat.
Urutan Perkuatan dengan kawat anyam :
1. Kupas plesteran
2. Siram air semen 
3. Pasang dudukan kawat anyam (paku payung)
4. Siapkan kawat anyam yang diperlukan (sesuai dengan gambar kerja)
5. Pasang kawat anyam
6. Pengeboran dinding
7. Pasang kawat ikat
8. Masukan mortar kedalam lubang bor menggunakan bantuan botol kecap
9. Plester kembali
Proses perbaikan pemgerjaan rumah ini diawali dengan restorasi  atau pengembalian keadaan bangunan seperti semula seperti penyesuaian kembali bagian dinding yang miring dan perbaikan retak-retak pada dinding. Dinding yang retak-retak dibagian depan perlu dikembalikan kondisinya seperti semula. beberapa cara sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan menyangga dinding dengan balok kayu dan mendorongnya. 
Serta dilakukan dengan mengikat dengan tambang secara perlahan-lahan kita kencangkan sehingga akan menarik dinding ke posisi semula. 
Jika plester lama telah rapuh bongkar semua plesteran. agar proses pengelupasan plester lama lebih mudah siram dulu dengan air. proses pengelupasan dapat menggunakan linggis, palu atau denagn pahat
Setelah pengelupasan pada bata isi celah dengan air semen. yaitu campuran 1 semen dan 2 air. Tuang pada botol kecap plastik agar pengisian air semen pada celah retak dapat lebih sempurna. 
Retak dengan celah lebih dari 5mm, celah retak diisi dengan adukan 1 semen : 3 pasir tambahkan air secukupnya aduk rata. 
Lumuri permukaan bata dengan air semen agar retak kecil yang ada tertutupi dan kondisi pasangan bata menjadi lebih kokoh. Proses pemberian air semen menggunakan gayung kecil.
Bagian dinding yang perlu diberi perkuatan adalah tepi-tepi dinding sebagai pengganti kolom.dan atas dan bawah sebagai balok. Dan pada dinding dengan luasan lebih dari 6 meter persegi perkuatan dengan kawat anyam perlu di berikan pada arah bentang diagonal pada dinding. 
Pada lokasi tempat pemasangan kawat, siapkan paku payung tempat dudukan kawat dengan dengan hasil jarak antara kepala paku drngan dinding 1,5 cm. 
Agar lebih akurat gunakan bantuan papan kayu dengan tebal 1,5 cm.
Paku yang digunakan adalah paku payung dengan panjang 5 cm diikat dengan kawat pengikat diameter 1 mm yang nantinya berfungsi untuk mengikat kawat anyam. 
Rencanakan terlebih dahulu posisi-posisi yang akan diberi kawat anyam dan hitung berapa kebutuhan kawat anyam yang diperlukan. Perencanaan dan perhitungan ini juga penting dilakukan agar pemotongan kawat anyam bisa sesuai dengan kebutuhan dan mencegah terbuangnya kawat anyam akibat salah pemotongan. Potong kawat anyam sesuai kebutuhan sesuai petunjuk berikut :
Pasang kawat anyam dan ikatkan  pada paku seperti petunjuk berikut :
Pada dining dengan ukuran lebih dari 6m perkuatan kawat anyaman diberikan dengan arah diagonal bentang dinding. 
Untuk mengikat kawat anyam pada dinding, lubangi dinding dengan bor hingga tembus. 
Masukan kawat pengikat dan ikat pada kedua sisi dinding, Jarak antar paku payung adalah 15-20 cm.
,
Setelah semua terikat tutupi lubang bor adukan pasir 1 semen : 3 pasir tambah air secukupnya aduk hingga rata. gunakan botol kecap agar adukan dapat masuk menutupi lubang dengan baik. 
Tahapan akhir adalah dengan pemlesteran kembali. gunakan pasir yang bersih dari lumpur dan tidak banyak mengandung kerikil. Jika perlu lakukan pengayakan untu memisahkan pasir dari kerikil. Pasir yang bagus jika di genggam lalu dilepaskan tidak ada tanah/ lumpur yang masih menempel ditangan sehingga kondisi tangan bersih.
Alat yang digunkan untuk pemlesteran adalah sendok semen/cetok, sendok semen cekung, wadah adukan ditempat pemlesteran, coscap, dan balok kayu yang berfungsi untuk meratakan permukaan plesteran. Aduk pasir dengan perbandingan 1 semen dan 3 pasir lalu tambahkan air sedikit-sedikit hingga aukan pulen. Adukan yang encer akan mengurangi kekuatan plesteran. Buat adukan secukupnya tidak langsung banyak karena adukan yang terlalu lama akan mengering sehingga saat ditambahkan air malah mengurangi kekuatanya. Setelah adukan merata lakukan pemlesteran. siram dinding dengan air. lempar adukan ke tembok sedikit-sedikit. 
Permukaan harus rata dengan bantuan water pass, ketebalan plesteran 2 cm.
Membangun bangunan tahan gempa adalah tidaklah sulit dan mahal asal mengikuti syarat minimum membangun bangunan tahan gempa. Peningkatan kesiagaan kita akan bencana gempa bumi adalah dengan membangun bangunan sesuai kaidah yang benar agar meminimalisir korban jiwa akibat robohnya bangunan oleh gempa bumi .Metode retrofit hadir sebagai solusi yang dapat dilaksanakan masyarakat luas dengan biaya yang murah agar rumah yang saat ini kita huni bila belum memenuhi syarat dapat menjadi lebih kuat dan aman terhadap gempa. Metode ini perlu disosialisasikan karena masih banyak rumah yang belum memenuhi syarat teknis.

Related : Perbaikan & Perkuatan Rumah Tahan Gempa

2 Komentar untuk "Perbaikan & Perkuatan Rumah Tahan Gempa"

maaf, kalau anda "menyalin" dari sumber lain, seyogyanya anda menyebutkan sumbernya dari mana, dan tidak serta merta mengambilnya tanpa menyebutkan sumbernya, seolah-olah tulisan / gambar bersumber dari anda pribadi. Ingat ada undang-undang hak cipta!